Putraku kemudian menunjukkan luka-luka di kakinya, yang sudah diolesi minyak Gamat.”
Khairil paham bahwa maksud dari gurunya yang ingin mendidik anaknya, tapi ia menilai bahwa cara yang dipakai guru tersebut sangat tidak benar.
Apalagi hukuman yang diberikan sampai menimbulkan luka.
“Hatiku hancur dan air mata mengalir di pipiku saat melihat betis putraku hampir sobek karena dipukul oleh guru,” ujarnya.
“Saudaraku, apa kalian membiarkan kekejaman ini terjadi pada anak-anakmu?” tanya dia.
Khairil pun sadar bahwa anaknya mungkin memang nakal.
Tapi, mengingat usia putranya yang masih 7 tahun, ia merasa sang guru bertindak terlalu kasar.
“Putraku masih 7 tahun, bukan 17.”
Kekecewaan Khairil kian memuncak tatkala pihak sekolah memberi banyak alasan untuk menjelaskan peristiwa lantaran tak ingin membuat masalah menjadi panjang.
Ia pun tak bisa tinggal diam, dan akhirnya melibatkan pihak kepolisian dalam kasus ini.
“Aku tidak dendam, tapi aku kesal.
Aku tidak sejahat itu untuk memasukkanmu ke penjara karena aku tahu kamu punya keluarga,” tulisnya.
Curhatan Khairil sontak menarik perhatian netizen. Sedikitnya 2 ribu lebih komentar yang memenuhi unggahannya, bahkan unggahannya sudah dibagikan lebih dari 25 ribu kali. Demikian melansir today.line.me.
Bagaimana tanggapanmu?
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya