Satu per satu kisah haru dari para korban gempa dan tsunami Palu, baik dari korban selamat dan meninggal dunia, terungkap ke ruang publik.
Belakangan ini, kisah gadis berusia 19 tahun bernama Deby Fatimah sedang ramai diperbincangkan.
Deby Fatimah merupakan korban kesekian kalinya yang meninggal dalam insiden mengerikan tersebut.
Namun, sebelum Deby meninggalkan dunia ini untuk selamanya, ada terselip sebuah kisah tentangnya yang membuat siapa saja terharu dan merasa takjub kepadanya.
Seperti dilansir BangkaPos.com, Deby yang diketahui sedang mengikuti program hafalan Alquran atau hafizah di sebuah pondok pesantren di Palu
sejak beberapa bulan lalu ini meninggal tepat di hari ulang tahunnya, dan usai berwudhu untuk melaksanakan ibadah solat Magrib.
Saat gempa terjadi, Deby sedang bersama delapan orang temannya yang juga ikut menjadi korban. Ia sempat ditarik oleh temannya untuk keluar dari bangunan,
namun Deby memilih untuk bertahan karena sehabis berwudhu, ia masih belum mengenakan jilbabnya.
Ia pun memilih untuk mencari . . . . .