Seorang pria menangis terisak. Bukan tanpa alasan.
Muhaimin mengaku dirinya tidak menyangka jika sekolah negeri akan membutuhkan biaya yang tinggi.
Padahal menurutnya, sekolah milik pemerintah seharusnya bisa meringankan beban mereka yang memiliki perekonomian rendah.
Terlebih lagi di samping itu, Muhaimin mengklaim anak semata wayangnya adalah siswi yang berprestasi.
Bukan cuma Muhaimin, wali murid lainnya juga mengelukan hal yang sama ke Sekretariat Dewan Pendidikan Kabupaten Blora.
Salah satunya Sugianto (59).
Dia mengaku merasa sangat keberatan dengan adanya pemungutan iuran tersebut.
“Saya sangat keberatan. Seharusnya uang sebanyak itu dibebankan kepada orangtua yang mampu. Saya pun akhirnya bayar dengan dana Program Indonesia Pintar (PIP).
Uang dari pemerintah itu kembali saya setorkan kepada sekolah untuk membeli komputer,” tutur duda enam anak tersebut.
Iuran apakah yang menyebabkan mereka sampai menangis ??
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya