Dan tetangga-tetangga Daniel merasa sangat berterima kasih dengannya, karena menyelamatkan mereka dari pemborosan.
Sebab, mereka selalu dengan senang hati memberinya makanan yang seharusnya mereka buang.
Para tetangga akan menaruh langsung makanan yang tidak mereka inginkan di depan pintu rumah Daniel setiap hari.
“Kebiasaan itu belum berhenti sampai sekarang,” katanya.
“Saya bangun untuk makan di luar pintu saya setiap pagi.”
Praktek freegans yang dijalani Daniel selama dua tahun telah memberikannya banyak dampak baik.
Karena selain hubungannya dengan para tetangganya menjadi dekat, ia juga dapat beramal dengan menyumbangkan
sebagian makanan bekas dari para tetangga ke dapur sup lokal untuk membuat makanan gratis bagi mereka yang bersedia.
“Orang menjadi fregans karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi,” tuturnya.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya