Hal ini bukan tanpa alasan. Sebelum gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter menghantam kawasan Agusan del Norte,
Kepulauan Mindanao, Filipina pada 8 Februari 2017, sebuah ikan dengan bentuk tak lazim muncul dan terdampar di bibir pantai.
Ikan itu memiliki bentuk tubuh yang sangat pipih atau yang disebut mereka dengan nama ‘oarfish’ (papan dayung).
Ikan yang mirip seperti ular ini diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 17 meter.
Warga meyakini, ikan itu hidup di kedalaman 200 hingga 1.000 meter di bawah laut.
Sementara pakar gempa asal Jepang bernama Kiyoshi Wadatsumi pernah mengatakan, makhluk hidup dari bawah laut memang kerap jadi penanda datangnya bencana.
“Ikan dari laut dalam yang hidup di dasar laut lebih sensitif terhadap perubahan alam, dibanding yang hidup di perairan bagian atas,”
katanya dalam sebuah artikel di Japan Times tahun 2010, dikutip dari TribunJatim.com.
